Monday 12 March 2012

TIDAK SEMUA YANG PUTIH ITU CERAH


Pernyataan ini muncul ketika saya mulai duduk dibangku Kuliah di salah satu Universitas ternama di Yogyakarta, ini adalah pengalaman pribadi saya dan ini benar-benar terjadi saat ini dan disekitar kita.
Suatu saat ketika saya memasuki semester II di Universitas yogyakarta, saya berpindah dari tempat tinggalku yang dulu (Rumah Saudara Ayah saya), menuju sebuah Asrama Mahasiswa yang letaknya lebih dekat dengan kampus saya, di Asrama tersebut mayoritas dihuni oleh Mahasiswa dari berbagai Universitas di sekitar Yogyakarta. Saya berharap disana bisa belajar lebih fokus dan melaksanakan kewajiban-kewajiban saya sebagai orang Muslim yang baik, saya juga berharap bisa meminta bimbingan dari kakak-kakak kelas saya, yang pastinya pengalamannya lebih banyak dari saya.
Di Asrama tersebut bisa saya mulai mencari teman, seorang teman yang kiranya sudi untuk membantu saya dalam menimba ilmu Allah SWT yang begitu luas ini, beberapa malam saya lewati kehidupan di Asrama tersebut, saya mulai mengamati tingkah laku penghuni Asrama tersebut yang mengaku dirinya sebagai “para pemuda intelektual”. Memang benar ternyata bahwa mereka adalah pemuda yang telah belajar dengan disiplin ilmu yang bermacam-macam, bisa saya katakan sebagian dari mereka adalah Mahasiswa yang mendisiplini Ilmu Agama dan Ilmu Umum.
Hati Saya berbisik “Pasti Mahasiswa disini, yang mengambil disiplin Ilmu Agama lebih baik, sopan, teratur, patuh dan baik hati, pokoknya lebih segalanya dari pada orang yang mengambil disiplin Ilmu umum seperti saya ini. Pasti mereka lebih Takut kepada Allah dibandingkan kami ini. Karena memang mereka stiap hari dicekoki ilmu-ilmu agama”.
Saya yakin anda pun tidak menyalahkan paradigma saya ini bukan?. Tapi ternyata tidak. Pernyataan itu sama sekali tidak benar. Justru sebaliknya.
Faktanya Baru 2 hari saja mempunyai seorang teman Mahasiswa yang mengambil disiplin Ilmu Agama di salah satu Universitas di Kota Pelajar ini, sebut saja Fullan. Khusnudzzon (Prasangka Baik) saya, yang mengatakan bahwa “orang yang tau agama lebih banyak dari saya, pastilah mereka lebih Taqwa dan beriman”  Seketika Hangus tak tersisa dari pikiran saya sedikitpun. Bagaimana tidak.? Di usia perkenalan saya dengan si Fullan yang masih berusia se-Biji Jagung, si Fullan malah membeberkan semua kejelekannya dihadapan saya, dia mengatakan dengan bangga bahwa dirinya dan teman-teman sekelasnya baru saja pergi kesuatu Losmen suatu tempat yang dia dan teman-teman jadikan persembunyian dari orang-orang untuk bercumbu ria dengan seorang wanita yang dia katakan adalah pacarnya. Dia juga mengatakan bahwa dirinya baru saja “melakukan hubungan Intim, layaknya suami-istri, di Losmen tersebut dengan pacarnya”. Maha pengampun Allah dengan Kasih sayang-NYA, bagaimana bisa si Fullan yang keseharianya dekat dengan Ayat-Ayat Al-Quran justru melakukan perbuatan tidak senonoh itu. Saya hanya bisa mendoaaknya semoga dia dan teman-temanya di berikan hidayah oleh Allah yang maha Penyayang, saya tidak menge-cap-nya sebagai orang yang buruk. Saya yakin Allah akan menyadarkannya suatu saat nanti, dan saya juga yakin dengan petunjuk dari Allah,dia akan kembali ke-jalan yang benar.    
Kemudia saya jadi teringat teman lama saya yang juga se-Kampus dengan saya, Dadi namanya. Dia adalah anak dari keluarga yang kehidupanya sangat terjamin. Suatu ketika si Dadi ini pernah bercerita bahwa Ayahnya adalah seorang pengusaha diluar negeri hingga dia pun ikut sekolah SMA diluar negeri, dibalik kehidupanya yang serba tercukupi, dadi ini berkeluh kesah kepada saya bahwa dia merasa sangat bodoh mengenai Ilmu Agama, dia begitu takut kepada Allah, hanya dengan  menjalankan 5 Rukun Islam saja, tidak membuat Dadi merasa cukup dekat denga Allah. Dia tidak pernah belajar Ilmu Agama secara mendalam, itulah alasanya. Namun tingkah lakunya? Subhanallah.... dengan pengetahuan ilmu agam yang tidak begitu mendalam itu, justru dia tekun menjauhi larangan-larangan Allah. Dia tidak pernah meningalkan sholat dengan sengaja, tidak berpacaran apalagi berzina.

Ya Allah... kenapa justru orang yang pengetahua Agamanya minim justru lebih berhati-hati dalam bertindak? Kenapa justru banyak teman-teman saya yang lebih tau secara mendalam tentang ilmu agama malah terkesan menyepelekan aturan-aturan MU ...?
Ya Allah maakanlah kami yang terkadang masih tetap melakukan perbuatan yang sudah jelas-jelas engkau larang dalam Kitab Suci MU...
Mohon hambamu yang Hina ini ,,, engkau beri petunjuk agar kembali kejalan-MU yang benar sehingga kami bisa hidup dengan bahagia dan tenang,,,