Apa itu Textile KNOWLEDGE?

Kenali kami lebih dekat

Bahaya Limbah NaOH

NaOH yang sering digunakan industri untuk berbagai keperluan ternyata berpotensi cemari lingkungan.

Spinning Proces/Proses Pemintalan Serat

Proses pemintalan lengkap, serat Cotton maupun Sintetis dari serat hingga kain

Macam macam bahan Tekstil, Jenis serat dan Sifat bahan

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, berkembang pula material tesktil

Jenis, Definisi dan Aplikasi Benang

Produk tekstil dibuat dengan cara dan hasil berbeda-beda sesuai treatmentnya.

Monday 12 March 2012

TIDAK SEMUA YANG PUTIH ITU CERAH


Pernyataan ini muncul ketika saya mulai duduk dibangku Kuliah di salah satu Universitas ternama di Yogyakarta, ini adalah pengalaman pribadi saya dan ini benar-benar terjadi saat ini dan disekitar kita.
Suatu saat ketika saya memasuki semester II di Universitas yogyakarta, saya berpindah dari tempat tinggalku yang dulu (Rumah Saudara Ayah saya), menuju sebuah Asrama Mahasiswa yang letaknya lebih dekat dengan kampus saya, di Asrama tersebut mayoritas dihuni oleh Mahasiswa dari berbagai Universitas di sekitar Yogyakarta. Saya berharap disana bisa belajar lebih fokus dan melaksanakan kewajiban-kewajiban saya sebagai orang Muslim yang baik, saya juga berharap bisa meminta bimbingan dari kakak-kakak kelas saya, yang pastinya pengalamannya lebih banyak dari saya.
Di Asrama tersebut bisa saya mulai mencari teman, seorang teman yang kiranya sudi untuk membantu saya dalam menimba ilmu Allah SWT yang begitu luas ini, beberapa malam saya lewati kehidupan di Asrama tersebut, saya mulai mengamati tingkah laku penghuni Asrama tersebut yang mengaku dirinya sebagai “para pemuda intelektual”. Memang benar ternyata bahwa mereka adalah pemuda yang telah belajar dengan disiplin ilmu yang bermacam-macam, bisa saya katakan sebagian dari mereka adalah Mahasiswa yang mendisiplini Ilmu Agama dan Ilmu Umum.
Hati Saya berbisik “Pasti Mahasiswa disini, yang mengambil disiplin Ilmu Agama lebih baik, sopan, teratur, patuh dan baik hati, pokoknya lebih segalanya dari pada orang yang mengambil disiplin Ilmu umum seperti saya ini. Pasti mereka lebih Takut kepada Allah dibandingkan kami ini. Karena memang mereka stiap hari dicekoki ilmu-ilmu agama”.
Saya yakin anda pun tidak menyalahkan paradigma saya ini bukan?. Tapi ternyata tidak. Pernyataan itu sama sekali tidak benar. Justru sebaliknya.
Faktanya Baru 2 hari saja mempunyai seorang teman Mahasiswa yang mengambil disiplin Ilmu Agama di salah satu Universitas di Kota Pelajar ini, sebut saja Fullan. Khusnudzzon (Prasangka Baik) saya, yang mengatakan bahwa “orang yang tau agama lebih banyak dari saya, pastilah mereka lebih Taqwa dan beriman”  Seketika Hangus tak tersisa dari pikiran saya sedikitpun. Bagaimana tidak.? Di usia perkenalan saya dengan si Fullan yang masih berusia se-Biji Jagung, si Fullan malah membeberkan semua kejelekannya dihadapan saya, dia mengatakan dengan bangga bahwa dirinya dan teman-teman sekelasnya baru saja pergi kesuatu Losmen suatu tempat yang dia dan teman-teman jadikan persembunyian dari orang-orang untuk bercumbu ria dengan seorang wanita yang dia katakan adalah pacarnya. Dia juga mengatakan bahwa dirinya baru saja “melakukan hubungan Intim, layaknya suami-istri, di Losmen tersebut dengan pacarnya”. Maha pengampun Allah dengan Kasih sayang-NYA, bagaimana bisa si Fullan yang keseharianya dekat dengan Ayat-Ayat Al-Quran justru melakukan perbuatan tidak senonoh itu. Saya hanya bisa mendoaaknya semoga dia dan teman-temanya di berikan hidayah oleh Allah yang maha Penyayang, saya tidak menge-cap-nya sebagai orang yang buruk. Saya yakin Allah akan menyadarkannya suatu saat nanti, dan saya juga yakin dengan petunjuk dari Allah,dia akan kembali ke-jalan yang benar.    
Kemudia saya jadi teringat teman lama saya yang juga se-Kampus dengan saya, Dadi namanya. Dia adalah anak dari keluarga yang kehidupanya sangat terjamin. Suatu ketika si Dadi ini pernah bercerita bahwa Ayahnya adalah seorang pengusaha diluar negeri hingga dia pun ikut sekolah SMA diluar negeri, dibalik kehidupanya yang serba tercukupi, dadi ini berkeluh kesah kepada saya bahwa dia merasa sangat bodoh mengenai Ilmu Agama, dia begitu takut kepada Allah, hanya dengan  menjalankan 5 Rukun Islam saja, tidak membuat Dadi merasa cukup dekat denga Allah. Dia tidak pernah belajar Ilmu Agama secara mendalam, itulah alasanya. Namun tingkah lakunya? Subhanallah.... dengan pengetahuan ilmu agam yang tidak begitu mendalam itu, justru dia tekun menjauhi larangan-larangan Allah. Dia tidak pernah meningalkan sholat dengan sengaja, tidak berpacaran apalagi berzina.

Ya Allah... kenapa justru orang yang pengetahua Agamanya minim justru lebih berhati-hati dalam bertindak? Kenapa justru banyak teman-teman saya yang lebih tau secara mendalam tentang ilmu agama malah terkesan menyepelekan aturan-aturan MU ...?
Ya Allah maakanlah kami yang terkadang masih tetap melakukan perbuatan yang sudah jelas-jelas engkau larang dalam Kitab Suci MU...
Mohon hambamu yang Hina ini ,,, engkau beri petunjuk agar kembali kejalan-MU yang benar sehingga kami bisa hidup dengan bahagia dan tenang,,,


         

BER-MUKA TEBAL DEMI SAHABAT


Minggu, 12 Desember 2011
Sebenarnya Hari itu adalah hari libur, tapi hari sebelumnya seorang dosen meminta kapada kami untuk kelas tambahan, biasa dosen memang kadang begitu, kalau ada jam ngajar kalau dia lagi ngak mood dia ngak masuk, tapi ujung2nya dosen tersebut juga minta jam tambahan kepada murid2nya, bahkan ditenggah2 hari libur, dan kami terpaksa meng-iya-kanya. Tapi sudahlah,.. bukan itu yang kita bahas di cerita kali ini.
Selesai jam matakuliah dosen memberikan tugas kepada kami yang harus selesai nanti malam jam 10 dan dikirim ke alamat emai dosen yang tadi, aku pun dipaksa lembur oleh tugas itu,, sambil mendengarakan musik aku kerjakan tugas itu,, tepat jam 02.00 dini hari tiba-tiba musik dari hp-ku terdiam sejenak, “Tiit”. Ternyata ada sms masuk , pesan singkat itu mengatakan “fulan hari ini ulang tahun” aku pikir temenku itu bercanda, setelah aku cek di FB ternyata benar bahwa  hari ini fulan berulang tahun, sepontan aku berpikir kado apa ya yang tepat untuknya? Atau aku kerjain aja dengan menyiramnya dengan air panas,,, upss bukan-bukan air biasa maksudnya, kemudian melemparinya dengan tepung dan telor,?(jadi kayak ayam mau di goreng gitu).Fulan adalah orang yang paling dekat denganku dibandingkan teman-teman yang lain, bagimna tidak,, setiap hari kami berboncengaan berangkat kuliah bersama hampir 1 semester, dia juga baik kok, ngak Cuma mbonceng2aja gitu,, terkadang kami bergantian membeli bensin bahkan kalo aku kehabisan uangpun si fulan itulah yang membelikan sarapan untukku,, llengkap dengan 1 batang rokok, padahal dia ngak merokok lho.. baik kan? Hayoo ngakuSiapa diantara kalian yang punya teman sebaik dia? Jangan disia-siakan ya... susah lho cari teman yang baik itu.
Gimana udah jelas kan sekilas tentang fullan? Nahh Karena fullan itu teman yang baik aku fikir, aku memang harus membelikannya sesuatu diharinya yang sepesial ini. Keesokan harinya kulihat dompetku yang kurus itu,, dan ternyata hanya ada uang dua puluh ribu saja, tapi tak apalah masih ada uang di ATM. Aku tetap nekad  pergi untuk membeli sesuatu sebagai kado untuknya, aku berjalan pelan sambil melihat2 sederetan tokoh disepanjang jalan sambil berfikir kira2 apa yang tepat untuknya?. Beberapa saat kemudian aku lihat baliho besar berambarkan kue,ahh,, pikirku itu cukup menarik menginagt isi dompetku yang tak sberapa ini.
Saat Aku masuk ketoko kue tadi ku lihat seorang pelayan yang sedang sibuk menata kue. Aku tak inging mengangunya, aku melangkah setapak demi setapak melihat roti mana yang pas untuk teman baikku itu, namun sayang aku tak menemukannya, tau kenapa? Bukan karena tidak ada roti yang cocok. Tapi karena setiap roti yang kulihat semoa harganya diatas 20.000. (owwhhh.. sedihnya,,) ketika aku selesai melihat roti2 itu aku putuskan untuk membeli roti ditoko lain saja , ini terlalu mahal bagiku tapi  ternyata pelayan yang tadi itu sudah berdiri dibelakangku, nampaknya dia siap melayaniku sebagai pembeli, sambil menatapku dia berkata” silahkan mas, mau ambil yang mana?”, Aduuh,,, mampus,!! Aku terdiam sejenak sambil berfikir kira-kira alasan apa yang tepat agar aku bisa tanpa melakukan hal yang konyol. Aha.. aku tau,tadi ketika aku melihat2 rotinya ngak ada kue bownies coklat, ini akan jadi alasan yang tepat agar aku nia keluar dari sini tanpa malu “emmm kue bronies coklatnya ada ngak mas?’’ begitu jawabku. “wahh,, maaf ya mas ngak ada klo kue browniesnya,,, sudah habis”. Allhamdulillah...!!!! bisik hatiku. “ow yau dah ya mas, makasih” jawabku sambil pergi meninggalkan tokoh yang rotinya mahal-mahal itu tadi.
Akhirnya aku bisa keluar dengan selamat,,, huuuftt,,,,!. Perjuangku mencari kado belum berakhir, aku masih terus  berjalan melawan panas teriknya matahari demi si fullan, beberapa  ratus meter kemudain aku lihat tokoh roti lagi, nampaknya harga roti ditokoh itu tidak terlalu mahal, oke,, aku siap masuk kedalamnya, waktu itu pengunjungnya agak padat jadi aku bisa melihat hargayn2 roti itu tanpa malu-malu. Setelah berputra-putar mngelilingi semua menu rotinya, akhirnya aku temukan roti yang pas,, emmm,,, harganya Cuma 25,000 waduh uangnya ngk cukup,, akhirnya aku putuskan mengelilingi roti2 itu satukali lagi... siapa tahu ada yang lebih murah,, tapi kemudian aku ingat kalo dalam saku celanaku masih ada beberap uang 500-an.. aku, kalo dijumlahkan ada lima ribuan lah,, cukupkan untuk menambahi kekurangan uang di dompetku. Karena sudah cukup lama disitu seorang pelayan cewek menatapku dengan wajah curiga, pasti aku dikira mau mencuri niihh,, dari tadi Cuma mondar-mandir ngk jelas cie,,, karena takut kecurigaan pelayan itu berlanjut akhirnya aku ambil saja roti yang harganya 25.000 itu, aku langsung kekasir yang letaknya disampingku persis.
Masih dengan perasaan ragu apakah uangnya genap 25 ribu atau kurangya,,, udah lah , sudah terlanjur, rotinya sudah dimasukan ke kantong plastik sama kasirnya, dia berkata “25.000 ribu mas” keteganganku memuncak ketika kasir itu mengatakannya,, aku tak bisa membayangkan betapa malunya aku jika uangnya kurang...  aku sodorkan uang yang 20 ribu dulu, “kurang lima ribu mas ..“ sapa kasirnya.. “iya bentar ya mbak” jawabku sambil merogoh kantong,,, oh tidak.... apa yang terjadi ternyata benar kalau uangku itu kurang, dikantong hanya ada uang receh 500 sebanyak 3, uangku kurang Rp. 3500 agar rotinya lunas ... si kasir mulai nampak kesal pada ku,, mungkin di hatiya berbisik” kalau ngak punya uang jangan kesini mas”,
Sepontan aku berkata dengan nada lirih ” bentar ya mbak kekurangannya saya ambil uang di atm dulu,” tapi wajahnya malah terlihat semakin kesal, “bentar aja kok mbak, rotinya saya tinnggal disini kok”. “iyaa... ” katanya sambil berpaling dariku,,,  aku berlari keluar toko, tepat didepan kulihat seorang petugas parkir, aku bertanya padanya mengenai ATM mana yang terdekat, lalu dia menunjukan tanganya kearah barat sambil berucap,,”disana mas,, sekitar 400 meter” aku bertanya pada diriku sendiri ; ya ampuuunnn hanya karena  uang lima ratus rupiah, apakah aku harus berlari sejauh itu,,? “IYA....” jawab Hati kecilku. Aku berlari menuju ATM yang tukang parkir tadi sebutkan,, ,etelah aku ambil uangnya,  dengan nafas terengah-engah aku kembali ketokoh tadi, aku sodorkan uang 50.000 yang masih tampak baru itu, lalu kasir itu bilang “ngak ada yang kecil ya mas..?” “nggak ada mbak” sautku dengan cepat , lalu si kasir menjawab “ya sudah,, ngak usah mas” sambil mendorong  tangan yang aku ulurkan tadi, tak kusangka  kasir  itu baik juga,
Usai sudah perjuanganku memperoleh hadiah untuk si fullan, aku berlari kerumahnya melawan panasnya terik matahari yang menyengat tapi panas nya matahari waktu itu tidak lebih membara dari pada semangatku untuk memberi sebuah kejutan kepada si fullan shabatku itu, sebelum aku berikan kado tersebut, aku tak lupa membungkusnya agar terlihat lebih menarik. saat semuanya siap aku sembunyikan kado itu didalam bajuku,,, saat dia menghampiriku, dia bertanya dengan suara yang lantang “hai.. teman,, darimana saja kamu?” aku tak menjawabnya , justru aku kembali bertanya kepada si fullan, “kamu ulang tahun fullan???” . “iya” ucapnya sambil tersenyum, “nii... kado buat kamu” sambil kupeluk dirinya dan mengucapkan selamat ulang tahun.
sampai sekarang aku belum pernah menceritakannya kepada fullan betapa susahnya perjuangaanku mencarikan kado untuknya. Biarlah cerita konyol itu cukup aku, tuhan dan KAMU yang tau,,, inilah persahabatn,, memberi tanpa mengharap kembali...

Sebuah Game / Permainan yang memberikan “Makna Kehidupan”



Waktu itu adalah hari libur, kebetulan juga bahwa waktu itu adalah jadwal saya untuk mengikuti suatu acara Training  yang diselengarakan oleh pihak kampus, acara itu dihadiri sekitar 746 Mahasiswa se-Fakultas  di Auditorium Universitas dan berlangsung selama 2 hari. saya dan teman-teman sesama mahasiswa baru angkatan 2011 mengikuti seluruh kegiatan yang telah dijadwalkan sedemikian rupa .
Namun Hingga hari kedua saya mengikuti acara tersebut, semuanya terkesan biasa-biasa saja tak ada yang  sepecial dalam acara tersebut, akan tetapi ada 1 kegiatan yang paling menarik menurut saya, sebuah Game yang benyak mengajarkan nilai-nilai moral dalam kehidupan, jujur saya sangat terkesan dengan Game itu, namanya adalah Racing Balon (Balapan Balon).
Dalam Game Racing Balon itu, beberapa dari kami dimohon Pemateri untuk maju kedepan diatas panggung dan berberis dengan sejajar, kemudian masing-masing dari kami diberi sebuah balon yang masih kosong. Setelah kami semua dipastikan memegang 1 balon Tak lama kemudian muncul dari belakang panggung seorang Pemateri  lagi yang membawa sebuah Piala yang sangat bagus, Pemateri yang membawa Piala itu kemudian berdiri persisi didepan kami dengan jarak kurang lebih 10 meter saja. Terus Pemateri yanag membawa Piala tersebut menginstruksikan kepada kami untuk bersiap-siap memulai lomba, Pemateri itu bilang:
Pemateri : “Kepada Teman-teman yang ada didepan..! kalian semua sudah memegang balon satu-satu kan? ”
Kami : “Iya... Sudah..!” ( jawab kami serempak)
Pemateri : “Baiklah, disini saya akan menjelaskan bagaimana peraturan mainnya, saya akan berdiri tepat didepan teman-teman dengan jarak kurang lebih 10 meter, setalah saya bilang MULAI, kalian semua harus mulai meniup balon masing kemudian melepasnya ke arah saya berdiri, siapa yang balonnya sampai lebih duluan, itulah yang berhak mendapatkan Piala ini. Dengan syarat, balon itu tidak boleh kalian lemparkan, hanya boleh kalian arahkan saja agar menuju ke saya, jika nanti jalannya melenceng? Ambil dan tiup kemudian lepaskan lagi ke arah saya.. bagiamna jelas semuanya? ”
Kami : “Jelas kak... ” (jawab kami semangat, yang tak sabar lagi memeperebutkan piala megah itu)
Waktu itu saya berfikir itu adalah game yang sangat mudah, hanya perlu meniup balon kemudian melepaskannya ke garis finish,itu hanya butuh waktu kurang dari 1 menit. Namun apa yang terjadi ? kami semua butuh waktu lebih dari 5 menit hanya untuk meluncurkan balon ke garis finish yang jaraknya hanya 10 meter. Bagaimana tidak? Balon yang sudah kami tiup kemudian kami arahkan ge gerus finish ternyata lajunya kemana-mana, ada yang ke atas, ke samping kanan kiri, ke bawah, bahkan ada juga yang malah melaju ke arah belakang, sehingga kami harus lari kesana kemari untuk mengambilnya lagi, meniupnya lagi dan mengarahkannya ke garis finsh.
Finally... salah satu dari kami berhasil mengantarkan balonnya gegaris Finsh, dan dia berhak mendapatkan pialanya atas keberhasilanya itu, dia pun mendapatkan tepuk tangan dari semua yang hadir dalam acara itu.
Beberapa saat kemudian, setelah menyuruh pemenang duduk kembali bersama teman-temanya, Pemateri datang dan naik kepanggung, beliau berkata;
Pemateri : “Teman-teman yang saya banggakan, dalam Game Racing balon tadi kita bisa mengambil hikmah yang sangat besar, apa Hikamahnya”
Kami :(Masih terdiam dan tanda tanya didalam fikirannya, hikmah apa yang ada di game tadi ya?)
Pemateri : ”belum ada yang tau? Baiklah, akan saya jelaskan pada anda, bahwa didalam game tadi adalah Analogi (mensamakan) dengan Makna Kehidupan, bagaimana bisa..!!? Ya,, jelas bisa, begini
1.      Balon = diri kita sendiri
2.      Meniup balon= usaha kita
3.      Mengarahkan ke garis finish = Harapan kita
4.      garish finish = tujuan
5.      Piala = hasil yang kita capai
Benarkan teman-teman..? ”
Mahasiswa : “Benar” (sambil mengangukan seraya berkata iya, ya..)
Pemateri : “tapi beginilah kehidupan yang kita jalani, meskipun usaha kita sudah maksimal, tujun kita sudah pasti, harapan kita sudah besar,kadang-kadang kita usaha kita kurang membuahkan hasil seperti tadi meskipun kita sudah mengarahkannya kegaris finish, namun lajunya masih saja berbelok, itulah perumpamaaan usaha kita, meski kita berusaha sebaik apapun, tidak jarang usaha kita belum berhasil. Tapi lihatlah,, bagi orang-orang yang terus mencoba, berusaha terus menerus  dalam ketertudaan keberhasilannya, maka dia akan mendapatkan penghargaan yang setimpal, yaitu Piala tadi, begitu pula usaha kita dalam meraih cita-cita, meskipun banyak cobaan yang menghadang, jika tetap Sabar dan Ikhlas dalam menjalaninya maka PASTI ALLAH AKAN MEMEBRIKAN SESUAI YANG KITA INGINKAN, kata mutiara bilang :Man Shobaro washola; barang siapa bersabar maka pasti akan smpai pada tujuan kita,  Semoga Allah memberkahi Kita semua...!!!! tepuk tangan untuk kalian semua.....!!! 
The End....
Teman-teman yang saya hormati, dalam mencapai sebuah tujuan, entah itu meraih cita-cita didunia, meraih Ridha Allah dalam hidup kita, Meraih prestasi dalam belajar, atau apa saja yang kita inginkan,tidak jarang usaha kita menemui bebrbagai rintangan, cobaan, hambatan, dan terkadang hasilnyapun kurang memuaskan sesuai yang kita harapkan, tetapi janganlah katakan bahwa usaha kita “SUDAH BERAKHIR”, karena yang terpenting itu bukanlah mengatakan Ini Sudah Berakhir , tetapi “BAGAIMANA CARA KITA MENGAKHIRINYA”, apakah kita akan Tetap Tegar dan berusaha bangkit/ kita akan putus asa kemudaian tidak berusaha lagi. Memangnya dengan tidak berusaha lagi, apakah itu akan mengantarkan kita pada tujuan kita? Tidak kan..!
 Jangnlah Putus Asa, Karena sesunguhnya Allah senantiasa bersama orang-orang yang bersabar..!
Hidup yang Allah berikan selalu penuh dengan pilihan, sekarang tinggal kita, apakah kita akan memilih untuk meraih keberhasialan atau menyerah pada kegagalan dalam usaha-usaha kita meraih Ridha Allah SWT, selalu ada pilihan, BAHKAN KETIKA KITA TAK MEMILIH-PUN, MAKA ITU SEBENARNYA ADALAH PILIHAN KITA UNTUK “TIDAK MENGAMBIL PILIHAN” Maka pastikanlah kita selalu memilih yang terbaik, baik disisi Allah, bagi diri kita sendiri , bagi orang tua kita, bagi sahabat-sahabat kita.
Semoga Allah selalu Meridhai dan Merahmati  kita baik didunia maupun di Akhirat, semoga Allah selalu membimbing kita agar senantiasa hidup dijalan yang Di ridhai-NYA
Amin,,, Amin,,, ya Robbal ‘Alamin.. 
Minggu,4 Maret 2012
Yogyakarta.