Saturday 17 November 2012

Proses pemasakan ( Scouring Process )



Desizing Process
Pemasakan adalah proses yang bertujuan untuk menghilangkan bagian dari komponen penyusun serat berupa minyak-minyak, lemak, lilin, kotoran-kotoran yang  tidak larut dan kotoran-kotoran kain yang menempel pada permukaan serat dapat dihilangkan, sehingga  proses selanjutnya seperti pengelantangan, pencelupan, pencapan dan sebagainya dapat berhasil dengan baik.

Pada dasarnya proses pemasakan serat-serat alam dilakukan dengan alkali seperti natrium hidroksida (NaOH), natrium carbonat (Na2CO3) dan air kapur, campuran natrium carbonat  dan sabun, amoniak dan lain-lain. Sedangkan pemasakan serat buatan (sintetik) dapat dilakukan dengan zat aktif permukaan yang bersifat sebagai pencuci (detergen).

Ditinjau dari sistem yang digunakan, proses pemasakan dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu pemasakan sistem tidak kontinyu (discontinue) contohnya pemasakan dengan bak, mesin jigger, mesin haspel, mesin clapbau, mesin kier ketel dan pemasakan sistem kontinyu (continue) contohnya pemasakan dengan mesin J-Box, L-Box.

Sedangkan kalau ditinjau dari tekanan mesin yang digunakan, proses pemasakan dibagi menjadi 2 macam, yaitu pemasakan tanpa tekanan misalnya menggunakan bak, mesin jigger, haspel, Clapbau, J-Box dan L-Box dan pemasakan dengan tekanan, misalnya menggunakan mesin kier ketel, jigger tertutup.

Pada proses pemasakan bahan dari serat kapas terjadi hal-hal sebagai berikut :

-         Safonifikasi minyak menjadi garam-garam larut.
-         Protein akan pecah menjadi asam amino asam amonia.
-         Mineral-mineral dilarutkan
-         Kotoran-kotoran lain disuspensikan oleh sabun yang terbentuk.
-         Zat-zat penguat yang terdapat pada serat akan terlepas.
-         Kotoran-kotoran yang disuspensikan oleh sabun yang terbentuk.

Kotoran-kotoran luar, sisa daun, sisa biji dapat dihilangkan secara mekanik pada meisn-mesin tertentu dengan menggunakan alkali kuat.

Proses pemasakan (scouring) hanya dilakukan untuk serat - serat alam karena serat sintetik relatif sudah dibuat bersih dan murni. Proses pemasakan pada serat sintetik hanya untuk menghilangkan emulsi minyak pelumas pada benang. Tujuan pemasakan adalah untuk menghilangkan zat2 yang berupa kotoran dariserat nerupa minyak, malam, protein dan debu.

Pada dasarnya proses pemasakan terbagi pada 2 tahap :

1. Tahap Saponifikasi ( Boiling Off )
Tahap ini untuk menghilangkan zat zat hidrofobik yang menghalangi proses selanjutnya seperti pektin, wax, protein, abu dan kotoran organik lainnya.

2. Tahap Pemasakan ( Scouring )
Tahap ini untuk melepaskan hasil saponifikasi kotoran dari serat berupa penyabunan. Pembentukan sabun dalam pemasakan sangat dipengaruhioleh kesadahn air dan kandungan mineral.

Jadi dalam proses pemasakan kita memerlukan soda kostik ( NaOH) ntuk saponifikasi, scouring agent ( deterjen) sebagai pembasah, pendispersi dan pengemulsi kotoran hasil reaksi serta squestering agent untuk melunakkan air proses pemasakan.

Logam alkali tanah ( Ca, Mg) dan logam beraty ( Fe, Cu) dalam bahan atau dalam air akan membenruk ikatan komplek dengan NaOH sehinmgga mengurangi efektifitas kerja sabun. Juga Hidroksil dan pektin dapat terikat dalam garam2 dalam air membentuk endapan dan endapan pektin brikatan dengan kapas melalui ikatan hidrogen

bertujuan untuk menghilangkan “kotoran-kotoran” serat kapas yang berupa : minyak, lilin (wax) , debu, knitting oil (oli rajut ), dan kotoran lain yang menempel pada kain. Kotoran serat ini dapat menghalangi penyerapan serat pada proses selanjutnya.
Pada prinsipnya proses pemasakan serat kapas adalah dengan mendidihkan bahan tekstil dengan larutan natrium hidroksida / soda kostik ( NaOH ) dengan konsentrasi tertentu selama waktu dan temperatur tertentu.
Ilustrasi yang terjadi pada proses pemasakan ( scouring process ) :
                                              
Soda kostik mengekstraksi pektin , wax , protein, abu dan kotoran organik lainnya dengan jalan saponifikasi dan diemulsikan menjadi bentuk yang larut dalam air dengan bantuan detergen / sabun yang mempunyai daya pendispersi yang kuat. Proses pemasakan / scouring ini sangat diperlukan untuk mendapatkan daya serap kain yang baik.

Pemasakan merupakan proses persiapan yang memegang peranan penting bagi bahan tekstil karena dengan pemasakan akan memudahkan bahan untuk menyerap zat-zat yang ada pada proses basah berikutnya. Tujuan pemasakan adalah untuk memperoleh bahan tekstil yang bersih atau untuk menghilangkan kotoran alami baik berupa lemak, minyak, pektin, serisin, gum,kulit biji kapas (pada serat selulosa dan protein) dan kotoran dari luar seperti oli, debu, spinning oil (pada serat sintetik) sehingga meningkatkan daya serap pada seluruh permukaan bahan secara merata.

Mekanisme proses pemasakan adalah menyabunkan kotoran berupa lemak, oli, serisin, gum sehingga dapat larut dalam air serta melepaskan kotoran akibat efek detergensi dari larutan pemasakan dan gerakan mekanik yang diberikan pada bahan. Pemasakan dapat dilakukan secara proses tersendiri maupun dilakukan simultan dengan proses penghilanagn kanji dan pengelantangan. Untuk bahan dengan kandungan kotoran yang tinggi sebaiknya dilakukan secara terpisah (serat-serat alam), sedangkan untuk bahan yang terbuat dari serat sintetik atau serat campuran biasanya dilakukan proses simultan.