Apa itu Textile KNOWLEDGE?

Kenali kami lebih dekat

Bahaya Limbah NaOH

NaOH yang sering digunakan industri untuk berbagai keperluan ternyata berpotensi cemari lingkungan.

Spinning Proces/Proses Pemintalan Serat

Proses pemintalan lengkap, serat Cotton maupun Sintetis dari serat hingga kain

Macam macam bahan Tekstil, Jenis serat dan Sifat bahan

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, berkembang pula material tesktil

Jenis, Definisi dan Aplikasi Benang

Produk tekstil dibuat dengan cara dan hasil berbeda-beda sesuai treatmentnya.

Saturday 29 September 2012

Classification of Textile Fibers (Macam-macam Serat Tekstil)

Serat Tekstil pada dasarnya diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu :

1. Serat Alam:
Berasal dari Sayuran :
Kapas, Linen, jute, Sisal / Agave, Rami, Coir, Pina.
Berasal dari Hewan   :
Wol, Sutra, Bulu Hewan
Berasal dari Galian    :
Asbes dan Logam

2. Serat buatan manusia:
Selulosik yaitu : Rayon, Asetat dan triasetat
Non Selulosik           : Nylon, aramid, Polyester, Acrylic, Spandex, Polycarbonate, Olefin, Vinyon, modakrilik, dll

Detail klasifikasi

Asbes : adalah Serat mineral yang dapat digunakan diberbagai ragam industri, bersifat tahan panas dan tidak mudah menjadi abu bila terbakar, sehingga bahan asbes banyak digunakan untuk sumbu kompor minyak tanah.  

Coir : Coconut Fiber (COIR) adalah serat yang diekstrak dari sepet (serabut kelapa), serat ini biasanya dimanfaatkan oleh Negara India dan Srilangka yang menjadi pendongkrak ekonomi masyarakat karena produk-produknya membanjiri pasar Internasional seperti Benang, sikat, tali dan sapu.

Kapas : adalah serat halus yang menyelubungi beberapa jenis pohon Gossypium (pohon tanaman kapas) tumbuhan yang berasal dari daerah tropika dan subtropika, serat kapas menjadi bahan penting dalam industri tekstil, karena kapas bisa dipintal menjadi benang kemudian ditenun menjadi kain, produk dari serat kapas biasa disebut Tenun (baik benang maupun kainnnya)

Polyester : adalah serat sintetik (hal yang tidak diturunkan langsung dari alam akan tetapi hasil pengolahan manusia) yang terbuat dari hasil polimerisasi (reaksi kimia yang mengabungkan dua molekul [bagian terkecil senyawa yang terbentuk dri kumpulan atom yg terikat secara kimia] atau lebih untuk membentuk molekul yang lebih panjang/besar yang disebut polimer) dari etilen glikol dengan asam tereptalat melalui proses polimerisasi kondensasi (reaksi gugus molekul yang menghasilkan molekul yang lebih besar). Serat ini mempunyai kekuatanyang mulur yang baik. Serat ini juga serat yang paling banyak dipergunakan karena sifatnya mudah dalam penanganan, tahan kusut dan awet. Kain yang terbuat dari serat ini jika masih baru mengandung zat anti statistic yang tidak baik untuk kulit. Zat ini hilang saat pencucian, kain ini tidak mudah kusut, tidak enak dipakai, tetapi dengan mencampurkan dengan kapas akan menghasilkan kain yang nyaman.

Rayon : serat ini adalah tiruan yang menyerupai sutera.

Rami : adalah tanaman yang serbaguna. Daunnya merupakan bahan kompos dan pakan temak bergisi tinggi, pohonnya baik untuk bahan bakar, tetapi yang paling bernilai ekonomi tinggi adalah serat dari kulit kayunya. Serat rami ini merupakan bahan yang dapat diolah untuk kain fashion berkualitas tinggi dan bahan pembuatan selulosa berkualitas tinggi (selulose α). Selulosa α berkualitas tinggi merupakan salah satu unsur pokok pembuatan bahan peledak dan atau propelan (propellant) yaitu isian dorong untuk meledakkan peluru. Kayu dan serat rami dapat diolah menjadi pulp (bubur kertas) berkualitas tinggi sebagai bahan baku pembuatan aneka jenis kertas berharga.

Linen : adalah bahan (kain) yang dibuat dari rami halus bersifat kuat, dingin dipakai dan mengkilat.

Logam : adalah serat banyak digunakan untuk membuat bermacam-macam jenis benang, seperti, benang emas, benang perak, tembaga, aluminium. Apabila benang logam tersebut akan di tenun, sebaiknya di gabung dengan benang dari bahan lain. Hal ini disebabkan benang logam tersebut memiliki sifat kaku dan sukar dipelihara. Benang logam ini banyak ditemukan pada bahan tekstil seperti : borkat, lame, tenunan songket yang ditemukan diseluruh daerah Indonesia antara lain: songket pandai sikek, songket silungkang, songket kubang, songket palembang, songket Kalimantan, songket jambi dll.

Sutra : adalah benang halus dan lembut yang berasal dari kepompong ulat sutra yang diternak-kan.

Wol : adalah bulu binatang yang halsu seperti bulu domba yang diproses untuk dijadikan pakaian seperti Baju hangat atau Jas.


Aplikasi Teknik Tekstil


Selama ini secara tradisional logam, khususnya baja dianggap sebagai bahan baku ideal untuk teknik bangunan dan manufaktur. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, banyak ditemukan bahan baru baru yang lebih kuat, lebih lentur dan lebih ringan. Kini bukan sesuatu yang aneh, jika tekstil teknik atau bahan komposit, digunakan secara luas di bidang industri dan arsitektur. Mobil dengan body plastik komposit, misalnya lebih kokoh dan lebih ringan ketimbang yang bodynya terbuat dari logam. Dengan body yang semakin ringan, penggunaan bahan bakar juga turun drastis. Atau atap Millenium Dome di London, yang terbuat dari textil teknik. Bayangkan jika atap Millenium Dome dibuat dari bahan konvensional, seng atau genteng yang berat. Dibutuhkan tiang-tiang penyangga lebih kokoh, dan tertutup kemungkinan membuat atap bangunan yang bentuknya flkesibel. Kini tekstil teknik dan bahan komposit mendominasi teknik bangunan dan teknik otomotif. Serat, jaringan dan hasil pemintalan memiliki banyak sifat menguntungkan, seperti ringan, tahan beban tinggi, stabil dan fleksibel. Dalam pekan raya "Techtextil" di Frankfurt am Main, selain dipamerkan tekstil konvensional untuk pakaian dan kebutuhan rumah tangga, juga dipamerkan berbagai penemuan baru berbasis teknologi tekstil.
Memang amat sulit mendefinisikan apa itu tekstil teknik. Mula-mula istilah ini dipakai untuk tekstil yang digunakan dalam industri, misalnya saja conveyor ban berjalan, tali kipas mesin, tali pengangkat beban berat di pabrik atau tekstil pelapis kabel dan pipa. Kini dimensinya sudah semakin luas, dan digunakan di hampir semua bidang. Hampir tidak ada sektor ekonomi yang tidak menggunakan textil teknik dalam kegiatannya. Para ahli membuat klasifikasinya, mulai dari tekstil untuk pertanian, bangunan, proyek infrastruktur, industri, kedokteran, otomotif, ekologi, pengem asan, olahraga, keamanan serta kebutuhan sehari-hari. Ambil misal di dalam bidang keamanan. Tanpa tekstil khusus, tidak akan ada baju anti peluru. Sementara dalam bidang otomotif, semakin banyak eksterior mobil yang dibuat dari tekstil yang diperkuat. Dalam pekan raya Techtextil di Frankfurt am Main, terlihat bahwa produksi tekstil teknik mencapai kuota 40 persen dari seluruh produksi tekstil. Omset penjualannya juga amat menggiurkan, yakni mencapai lebih dari 6 milyar Dolar setahunnya. Bahan terbaru yang ditawarkan di pekan raya Techtextil antara lain tekstil beton dari sekolah tinggi teknik di Aachen. Dengan menggunakan tulangan tekstil, ketahanan statik beton tidak kalah dari tulangan baja. Keunggulan lainnya, tekstil beton tidak akan berkarat. Bahkan ketahanan statik jembatan dapat diperbaiki dengan penggunaan tekstil beton. Juga campuran antara serat alami dengan serat buatan, dewasa ini semakin banyak digunakan dalam industri otomotif. Sejak lama serat alami seperti sisal (serat dari tumbuhan Agave), yute (serat bahan baku goni dari rami) atau sabut kelapa sudah digunakan secara luas sebagai bahan interior mobil. Namun kini eksterior mobil dan komponen penggeraknya semakin banyak menggunakan textil teknik. Misalnya ban radial yang tulangannya dari serat buatan, body mobil dari serat karbon atau serat gelas yang diperkuat serta kanvas rem dan kopling dari bahan komposit, sudah merupakan hal yang lazim. Bahkan mobil-mobil balap canggih banyak sekali memanfaatkan penemuan baru dalam bidang tekstil teknik tsb. Juga di bidang pembangunan infrastruktur, penggunaan bahan yang disebut geotekstil seringkali menjadi keharusan. Misalnya sebagai lapisan pelindung di kawasan yang tanahnya tidak stabil. Baik sebagai lapisan paling bawah untuk meningkatkan stabilitas, atau juga sebagai lapisan untuk mencegah erosi. Juga di bidang pertanian dan perikanan, penggunaan tekstil teknik, baik untuk pengemasan, pelindung, penyimpanan hasil panen dan keperluan lainnya, sudah merupakan hal biasa. Bahkan dalam pekan raya Techtextil di Frankfurt, sebuah perusahaan dari Hannover menawarkan produknya berupa atap rumah kaca, yang terbuat dari campuran karet sintetis (reaksi kimia dua atau lebih zat yang membentuk satu zat baru) dan jaringan serat gelas. Atap setebal dua milimeter itu amat kuat, lentur dan tahan sobek, akan tetapi juga tembus cahaya. Sehingga amat cocok digunakan sebagai penutup atau atap rumah kaca untuk pertanian dan perkebunan. Tekstil teknik juga dirancang agar lebih unggul dari serat alami. Selain harus memiliki ketahanan regangan, ketahanan statik dan kelenturan tinggi, tekstil teknik juga harus tahan serangan bakteri dan jamur. Namun bagi tekstil teknik untuk kebutuhan ekologi, produknya juga harus mudah didaur ulang atau mudah terurai. Tantangan dari kebutuhan dan permintaan konsumen, menyebabkan pengembangan teknologi tekstil teknik semakin maju. Bahkan diramalkan suatu saat akan produksinya akan melebih tekstil untuk kebutuhan pakaian.
Meski belum ada satu kesepakatan yang bulat, orang nampaknya cenderung mengklasifikasikan tekstil teknik menurut bidang aplikasi atau pasar pengguna-akhirnya (end-use markets). Salah satunya yang populer adalah klasifikasi yang dibuat oleh Techtextil, sebuah organisasi penyelenggara pameran dagang internasional untuk tekstil teknik (diselenggarakan dua tahun sekali sejak tahun 1980-an) yang bermarkas di Frankfurt Jerman, dan klasifikasi yang berasal dari Amerika Serikat,

Dfinisi Teknik Tekstil

Istilah teknik tekstil / tekstil industri digunakan secara luas selama bertahun-tahun yang berarti
menunjukan bahwa produk tekstil tidak hanya pada sandang, rumah-tangga dan furnishing saja, melainkan beberapa aplikasi lainnya. Seperti Tekstil Medis, Tekstil Otomotif, Tekstil Militer dll. Hal ini karena Istilah tekstil yang hanya berorientasi pada Sandang saja, istilah tersebut sebetulnya sudah tidak dirasa tepat lagi mengingat banyaknya aplikasi tekstil yang masuk dalam batasan tadi dan jelas sekali bukan hanya untuk keperluan industri Sandang saja.