Monday 19 November 2012

Cara Penomoran Benang / Numbering Yarn

Penomoran Benang

Penomoran Benang

Untuk menyatakan kehalusan suatu benang tidak dapat dengan mengukur garis tengahnya, sebab pengukurannya diameter sangat sulit. Biasanya untuk menyatakan kehalusan suatu benang dinyatakan dengan perbandingan antara
panjang dengan beratnya. Perbandingan tersebut dinamakan nomor benang.
Satuan-Satuan yang Digunakan

Untuk mempermudah dalam perhitungan, terlebih dahulu harus dipelajari satuan-satuan yang biasa dipergunakan dalam penomoran benang. Adapun satuan-satuan tersebut adalah sebagai berikut :

Satuan panjang

1 inch (1”) = 2,54 cm
12 inches = 1 foot (1’) = 30,48 cm
36 inches = 3 feet = 1 yard = 91.44 cm
120 yards = 1 lea = 109,73 m
7 lea’s = 1 hank = 840 yards = 768 m

Satuan berat

1 grain = 64,799 miligram
1 pound (1 lb) = 16 ounces = 7000 grains = 453,6 gram
1 ounce (1 oz) = 437,5 grains

Ada beberapa cara yang dipakai untuk memberikan nomor pada benang. Beberapa negara dan beberapa cabang industri tekstil yang besar, biasanya mempunyai cara-cara tersendiri untuk menetapkan penomoran pada benang. Tetapi banyak negara yang menggunakan cara-cara penomoran yang sama. Pada waktu ini, ada bermacam-macam cara penomoran benang yang dikenal, tetapi pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua cara yaitu :

1- Penomoran benang secara tidak langsung dan
2- Penomoran benang secara langsung.

    1.   Penomoran Benang Secara Tidak Langsung

Pada cara ini ditentukan bahwa makin besar (kasar) benangnya makin kecil nomornya, atau makin kecil (halus) benangnya makin tinggi nomornya. Rumus umum untuk mencari nomor benang cara ini ialah :

nomor =  Panjang (p)   
     Berat (b)

    a.   Penomoran Cara Kapas (Ne1 )

Penomoran ini merupakan penomoran benang menurut cara Inggris. Cara ini biasanya digunakan untuk penomoran benang kapas, macam-macam benang stapel rayon dan benang stapel sutera. Satuan panjang yang diguanakan ialah hank, sedang satuan beratnya ialah pound. Ne1 menunjukkan berapa hanks panjang benang untuk setiap berat 1 pound.

Penomeran cara Kapas dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

Ne1 = Panjang (P) dalam hank
  Berat (B) dalam pound

Contoh Soal :

Soal 1 : Apa artinya Ne1 1?
Jawab : Untuk setiap berat benang 1 lb, panjangnya 1 hank, atau 1 x 840 yards.

Soal 2 : Apa artinya Ne1 20 ?
Jawab : Untuk setiap berat benang 1 lb, panjangnya 20 hanks atau 20 x 840 yards.

Soal 3 : Benang kapas panjang 8400 yards, berat 0,5 lb. Berapa Ne1 nya ?
Jawab : Panjang 1 lb benang = 2 x 8400 yards = 16.800 yards = 16.800
                                                                                            840
hank = 20 hanks. Maka nomor benang tersebut ialah Ne1 20.


     2.   Penomoran Benang Secara Langsung

Cara penomoran ini kebalikan dari cara penomoran benang secara tidak langsung. Pada cara ini makin kecil (halus) benangnya makin rendah nomornya, sedangkan makin kasar benangnya makin tinggi nomornya.

nomor =  Berat (B)       
     Panjang(P)

    a.   Penomoran Cara Tex (Tex)

Penomoran dengan cara ini digunakan untuk penomoran segala macam benang. Satuan berat yang digunakan ialah gram, sedangkan satuan panjangnya ialah 1000 meter. Tex menunjukkan berapa gram berat benang untuk setiap panjang 1000 meter.
Penomeran cara Tex dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

Tex =  (B) brt dlm gram
 (P) pjg dlm 1000meter  

Contoh Soal :

Soal 1 : Apa artinya Tex 1 ?

Jawab : Untuk setiap panjang 1000 meter, beratnya 1 gram.

Soal 2 : Apa artinya Tex 30 ?

Jawab : Untuk panjang 1000 meter, beratnya 30 gram.

Soal 3 : Benang kapas panjang 2000 meter, beratnya 10 gram.
Berapa Tex nya ?

Jawab : Berat 1000 m benang = 1000 x 10 gr = 5 gram.
  2000
Jadi nomor benang tersebut Tex 5.


    b.   Penomoran Cara Denier (D atau Td)

Penomoran dengan cara ini digunakan untuk penomoran benang-benang sutera, benang filamen rayon dan benang filamen buatan lainnya. Satuan berat yang digunakan ialah gram, sedang satuan panjangnya ialah 9000 meter. D atau Td menunjukkan berapa gram berat benang untuk setiap panjang 9000 meter.

Penomeran cara Denier dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

D  = (B) brt dlm gram
                       (P) pjg dlm 9000 meter

Contoh Soal :

Soal 1 : Apa artinya D 1 ?
Jawab : Untuk setiap panjang 9000 m, beratnya 1 gram.

Soal 2 : Apa artinya Td 20 ?
Jawab : Untuk setiap panjang 9000 meter, beratnya 20 gram.

Soal 3 : Benang sutera panjangnya 2000 meter, beratnya 30 gram. Berapa D nya ?
Jawab : Berat 9000 meter benang = 2000 x 30 gram = 85 gram.
9000
Jadi nomor benang tersebut D 85.