Thursday, 12 April 2012

Anak BSU masuk Koran Tribun Jogja dan Oke Zone


Beasiswa Unggulan Belum Terserap Optimal

YOGYAKARTA – Beasiswa banyak dicari-cari mahasiswa, tapi tidak semuanya terserap maksimal. Mahasiswa yang berminat terganjal persyaratan ketat. Salah satunya beasiswa unggulan bagi mahasiswa berprestasi.

Jenis pembiayaan pendidikan ini hingga sekarang memang belum terserap optimal. Khususnya beasiswa belajar ke luar negeri. Kriteria dan persyaratan ketat dituding sebagai penyebab utama mengapa beasiswa yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini belum sesuai harapan.

"Belum optimalnya serapan beasiswa unggulan ini bukannya tidak ada peminat. Namun, lebih pada kendala persyaratan akademis, misalnya kemampuan bahasa Inggris dan TOEFL," ungkap Kepada Biro Perencanaan Kerja Sama Luar Negeri (BPKLN) Kemendikbud AB Susanto di sela-sela penganugerahan beasiswa unggulan bagi mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) di Hotel Sahid Yogyakarta, kemarin.

Bagi yang ingin mendapatkan beasiswa S-3, mereka juga harus memiliki ide-ide yang cemerlang. Dengan demikian, kalau tidak ada ide yang luar biasa, tentu tidak lolos seleksi mendapatkan beasiswa tersebut. Menurut Susanto, sejak beasiswa unggulan prestasi ini diberikan pada 2006 hingga saat ini sudah ada 16 ribu mahasiswa yang menikmatinya. Dari jumlah ini, 10 persen di antaranya mendapatkan beasiswa double degree (gelar ganda) dengan perguruan tinggi luar negeri.

"Jumlah ini masih di bawah target kami. Menurut angka partisipasi kasar (APK) untuk beasiswa double degree ini ditargetkan 25 persen dari jumlah penerima," paparnya.

Target tersebut selain menjadi kebutuhan di era global dengan banyaknya lulusan double degree ini juga dalam rangka menghadapi Asean Community. Alasannya, dengan gelar tersebut, mereka akan diterima bekerja di kawasan ASEAN.

"Tahun 2012 kami membuka 1.500 beasiswa unggulan. Beasiswa masih dimungkinkan bertambah dengan adanya perubahan anggaran," ungkap Susanto.
Susanto menjelaskan, beasiswa unggulan hanya diberikan kepada mahasiswa. Dosen tidak diperkenankan mengaksesnya. Melalui fasilitas tersebut diharapkan tidak ada alasan lagi mahasiswa berprestasi tidak dapat melanjutkan kuliah karena kesulitan biaya.

Hingga tahun ini nominal beasiswa yang sudah diberikan senilai Rp400 miliar. Jumlah itu belum mampu memenuhi target menyekolahkan mahasiswa berprestasi studi ke mancanegara. Pada 2012 ini baru bisa memberangkatkan satu orang, yaitu mahasiswa juara sains internasional ke Australia.

"Sebenarnya kami menargetkan dapat memberangkatkan 20 mahasiswa untuk studi ke perguruan tinggi (PT) terbaik di luar negeri. Tapi, keterbatasan anggaran membuat kami baru memberangkatkan satu orang," ungkap Susanto.

UII, salah satu provider yang diberikan kewenangan BPKLN Kemendikbud untuk merekrut dan menyeleksi para bibit unggul, di tahun akademik 2011/2012, mengelola 235 mahasiswa beasiswa unggulan yang tersebar di semua fakultas di lingkungan kampus tersebut.

"Jumlah penerima tiap fakultas tidak sama, misalnya untuk fakultas teknologi industri (FTI) ada 45 mahasiswa yang menerima. Yang paling banyak adalah fakultas ekonomi, sebab untuk fakultas ini bukan saja mahasiswa S-1, tapi juga S-2 dan S-3," kata Dekan FTI Moch Teguh.

Teguh mengutarakan, penerimaan beasiswa unggulan 2012 semakin lebih berat, terutama persyaratan bagi fakultas yang mengajukan beasiswa, yakni harus sudah mempunyai kerja sama double degree dengan perguruan tinggi luar negeri dan disahkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud.

"Sedangkan mahasiswa yang ingin mendapatkan persyaratannya tetap sama. Antara lain memiliki prestasi di bidang akademik maupun nonakademik. Beasiswa akan diberikan selama delapan semester dan bagi yang menerima IPKnya minimal 3,00," paparnya. (priyo setyawan/koran si)(okeZone.kampus)

Tribun Jogja - Kamis, 5 April 2012 14:34 WIB

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN – Sebanyak 235 mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta memeroleh beasiswa program unggulan yang nilainya mencapai Rp 12 miliar. Beasiswa yang diperoleh dari hasil kerjasama dengan Biro Perencanaan Kerjasama Luar Negeri (BPKLN) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini diserahkan kepada para mahasiswa di Hotel Sahid Raya, Babarsari, Depok, Sleman pada Kamis (05/4/2012).

AB Susanto selaku kordinator beasiswa unggulan BPKLN Kemdikbud RI menjelaskan bahwa beasiswa itu merupakan bukti pemerintah untuk bisa memberikan kesempatan kepada mahasiswa unggulan sehingga mereka bisa menempuh jenjang S1, S2 bahan S3 yang biayanya ditanggung oleh pemerintah.

“Semuanya berhak dengan catatan telah memenuhi kriteria penerima beasiswa,” jelasnya.

BPKLN ini sudah memberikan beasiswa sejak tahun 2006 dengan total anggaran sebesar Rp 400 miliar. Jumlah tersebut disalurkan kepada sekitar 16 ribu mahasiswa unggulan di seluruh Indonesia.

Hadir pula dalam acara penganugerahan beasiswa tersebut yakni Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah. Pihaknya juga ikut serta memberikan beasiswa semisal yang rutin dilaksanakan yakni beasiswa kepada 2000 orang mahasiswa di seluruh Indonesia. “Mereka memeroleh beasiswa sebesar Rp 350 ribu hingga Rp 500 ribu setiap bulannya per mahasiswa,” jelasnya. (www.tribunjogja.com).