Selama
ini secara tradisional logam, khususnya baja dianggap sebagai bahan baku ideal
untuk teknik bangunan dan manufaktur. Namun seiring dengan perkembangan
teknologi, banyak ditemukan bahan baru baru yang lebih kuat, lebih lentur dan
lebih ringan. Kini bukan sesuatu yang aneh, jika tekstil teknik atau bahan
komposit, digunakan secara luas di bidang industri dan arsitektur. Mobil dengan
body plastik komposit, misalnya lebih kokoh dan lebih ringan ketimbang yang
bodynya terbuat dari logam. Dengan body yang semakin ringan, penggunaan bahan
bakar juga turun drastis. Atau atap Millenium Dome di London, yang terbuat dari
textil teknik. Bayangkan jika atap Millenium Dome dibuat dari bahan
konvensional, seng atau genteng yang berat. Dibutuhkan tiang-tiang penyangga
lebih kokoh, dan tertutup kemungkinan membuat atap bangunan yang bentuknya
flkesibel. Kini tekstil teknik dan bahan komposit mendominasi teknik bangunan
dan teknik otomotif. Serat, jaringan dan hasil pemintalan memiliki banyak sifat
menguntungkan, seperti ringan, tahan beban tinggi, stabil dan fleksibel. Dalam
pekan raya "Techtextil" di Frankfurt am Main, selain dipamerkan
tekstil konvensional untuk pakaian dan kebutuhan rumah tangga, juga dipamerkan
berbagai penemuan baru berbasis teknologi tekstil.
Memang
amat sulit mendefinisikan apa itu tekstil teknik. Mula-mula istilah ini dipakai
untuk tekstil yang digunakan dalam industri, misalnya saja conveyor ban
berjalan, tali kipas mesin, tali pengangkat beban berat di pabrik atau tekstil
pelapis kabel dan pipa. Kini dimensinya sudah semakin luas, dan digunakan di
hampir semua bidang. Hampir tidak ada sektor ekonomi yang tidak menggunakan
textil teknik dalam kegiatannya. Para ahli membuat klasifikasinya, mulai dari
tekstil untuk pertanian, bangunan, proyek infrastruktur, industri, kedokteran,
otomotif, ekologi, pengem asan, olahraga, keamanan serta kebutuhan sehari-hari.
Ambil misal di dalam bidang keamanan. Tanpa tekstil khusus, tidak akan ada baju
anti peluru. Sementara dalam bidang otomotif, semakin banyak eksterior mobil
yang dibuat dari tekstil yang diperkuat. Dalam pekan raya Techtextil di
Frankfurt am Main, terlihat bahwa produksi tekstil teknik mencapai kuota 40
persen dari seluruh produksi tekstil. Omset penjualannya juga amat menggiurkan,
yakni mencapai lebih dari 6 milyar Dolar setahunnya. Bahan terbaru yang ditawarkan
di pekan raya Techtextil antara lain tekstil beton dari sekolah tinggi teknik
di Aachen. Dengan menggunakan tulangan tekstil, ketahanan statik beton tidak
kalah dari tulangan baja. Keunggulan lainnya, tekstil beton tidak akan
berkarat. Bahkan ketahanan statik jembatan dapat diperbaiki dengan penggunaan
tekstil beton. Juga campuran antara serat alami dengan serat buatan, dewasa ini
semakin banyak digunakan dalam industri otomotif. Sejak lama serat alami
seperti sisal (serat dari tumbuhan Agave), yute (serat bahan baku
goni dari rami) atau sabut kelapa sudah digunakan secara luas sebagai bahan
interior mobil. Namun kini eksterior mobil dan komponen penggeraknya semakin
banyak menggunakan textil teknik. Misalnya ban radial yang tulangannya dari
serat buatan, body mobil dari serat karbon atau serat gelas yang diperkuat
serta kanvas rem dan kopling dari bahan komposit, sudah merupakan hal yang
lazim. Bahkan mobil-mobil balap canggih banyak sekali memanfaatkan penemuan
baru dalam bidang tekstil teknik tsb. Juga di bidang pembangunan infrastruktur,
penggunaan bahan yang disebut geotekstil seringkali menjadi keharusan. Misalnya
sebagai lapisan pelindung di kawasan yang tanahnya tidak stabil. Baik sebagai
lapisan paling bawah untuk meningkatkan stabilitas, atau juga sebagai lapisan
untuk mencegah erosi. Juga di bidang pertanian dan perikanan, penggunaan
tekstil teknik, baik untuk pengemasan, pelindung, penyimpanan hasil panen dan
keperluan lainnya, sudah merupakan hal biasa. Bahkan dalam pekan raya Techtextil
di Frankfurt, sebuah perusahaan dari Hannover menawarkan produknya berupa atap
rumah kaca, yang terbuat dari campuran karet sintetis (reaksi kimia dua atau
lebih zat yang membentuk satu zat baru) dan jaringan serat gelas. Atap
setebal dua milimeter itu amat kuat, lentur dan tahan sobek, akan tetapi juga
tembus cahaya. Sehingga amat cocok digunakan sebagai penutup atau atap rumah
kaca untuk pertanian dan perkebunan. Tekstil teknik juga dirancang agar lebih
unggul dari serat alami. Selain harus memiliki ketahanan regangan, ketahanan
statik dan kelenturan tinggi, tekstil teknik juga harus tahan serangan bakteri
dan jamur. Namun bagi tekstil teknik untuk kebutuhan ekologi, produknya juga
harus mudah didaur ulang atau mudah terurai. Tantangan dari kebutuhan dan permintaan
konsumen, menyebabkan pengembangan teknologi tekstil teknik semakin maju.
Bahkan diramalkan suatu saat akan produksinya akan melebih tekstil untuk
kebutuhan pakaian.