Saturday, 29 September 2012

Classification of Textile Fibers (Macam-macam Serat Tekstil)

Serat Tekstil pada dasarnya diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu :

1. Serat Alam:
Berasal dari Sayuran :
Kapas, Linen, jute, Sisal / Agave, Rami, Coir, Pina.
Berasal dari Hewan   :
Wol, Sutra, Bulu Hewan
Berasal dari Galian    :
Asbes dan Logam

2. Serat buatan manusia:
Selulosik yaitu : Rayon, Asetat dan triasetat
Non Selulosik           : Nylon, aramid, Polyester, Acrylic, Spandex, Polycarbonate, Olefin, Vinyon, modakrilik, dll

Detail klasifikasi

Asbes : adalah Serat mineral yang dapat digunakan diberbagai ragam industri, bersifat tahan panas dan tidak mudah menjadi abu bila terbakar, sehingga bahan asbes banyak digunakan untuk sumbu kompor minyak tanah.  

Coir : Coconut Fiber (COIR) adalah serat yang diekstrak dari sepet (serabut kelapa), serat ini biasanya dimanfaatkan oleh Negara India dan Srilangka yang menjadi pendongkrak ekonomi masyarakat karena produk-produknya membanjiri pasar Internasional seperti Benang, sikat, tali dan sapu.

Kapas : adalah serat halus yang menyelubungi beberapa jenis pohon Gossypium (pohon tanaman kapas) tumbuhan yang berasal dari daerah tropika dan subtropika, serat kapas menjadi bahan penting dalam industri tekstil, karena kapas bisa dipintal menjadi benang kemudian ditenun menjadi kain, produk dari serat kapas biasa disebut Tenun (baik benang maupun kainnnya)

Polyester : adalah serat sintetik (hal yang tidak diturunkan langsung dari alam akan tetapi hasil pengolahan manusia) yang terbuat dari hasil polimerisasi (reaksi kimia yang mengabungkan dua molekul [bagian terkecil senyawa yang terbentuk dri kumpulan atom yg terikat secara kimia] atau lebih untuk membentuk molekul yang lebih panjang/besar yang disebut polimer) dari etilen glikol dengan asam tereptalat melalui proses polimerisasi kondensasi (reaksi gugus molekul yang menghasilkan molekul yang lebih besar). Serat ini mempunyai kekuatanyang mulur yang baik. Serat ini juga serat yang paling banyak dipergunakan karena sifatnya mudah dalam penanganan, tahan kusut dan awet. Kain yang terbuat dari serat ini jika masih baru mengandung zat anti statistic yang tidak baik untuk kulit. Zat ini hilang saat pencucian, kain ini tidak mudah kusut, tidak enak dipakai, tetapi dengan mencampurkan dengan kapas akan menghasilkan kain yang nyaman.

Rayon : serat ini adalah tiruan yang menyerupai sutera.

Rami : adalah tanaman yang serbaguna. Daunnya merupakan bahan kompos dan pakan temak bergisi tinggi, pohonnya baik untuk bahan bakar, tetapi yang paling bernilai ekonomi tinggi adalah serat dari kulit kayunya. Serat rami ini merupakan bahan yang dapat diolah untuk kain fashion berkualitas tinggi dan bahan pembuatan selulosa berkualitas tinggi (selulose α). Selulosa α berkualitas tinggi merupakan salah satu unsur pokok pembuatan bahan peledak dan atau propelan (propellant) yaitu isian dorong untuk meledakkan peluru. Kayu dan serat rami dapat diolah menjadi pulp (bubur kertas) berkualitas tinggi sebagai bahan baku pembuatan aneka jenis kertas berharga.

Linen : adalah bahan (kain) yang dibuat dari rami halus bersifat kuat, dingin dipakai dan mengkilat.

Logam : adalah serat banyak digunakan untuk membuat bermacam-macam jenis benang, seperti, benang emas, benang perak, tembaga, aluminium. Apabila benang logam tersebut akan di tenun, sebaiknya di gabung dengan benang dari bahan lain. Hal ini disebabkan benang logam tersebut memiliki sifat kaku dan sukar dipelihara. Benang logam ini banyak ditemukan pada bahan tekstil seperti : borkat, lame, tenunan songket yang ditemukan diseluruh daerah Indonesia antara lain: songket pandai sikek, songket silungkang, songket kubang, songket palembang, songket Kalimantan, songket jambi dll.

Sutra : adalah benang halus dan lembut yang berasal dari kepompong ulat sutra yang diternak-kan.

Wol : adalah bulu binatang yang halsu seperti bulu domba yang diproses untuk dijadikan pakaian seperti Baju hangat atau Jas.