Serat Tekstil pada dasarnya diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu :
1. Serat Alam:
Berasal dari Sayuran : Kapas, Linen, jute, Sisal / Agave, Rami, Coir, Pina.
Berasal dari Hewan : Wol, Sutra, Bulu Hewan
Berasal dari Galian : Asbes dan Logam
2. Serat buatan manusia:
Selulosik yaitu :
Rayon, Asetat dan triasetat
Non Selulosik : Nylon, aramid, Polyester, Acrylic, Spandex, Polycarbonate, Olefin, Vinyon, modakrilik, dll
Non Selulosik : Nylon, aramid, Polyester, Acrylic, Spandex, Polycarbonate, Olefin, Vinyon, modakrilik, dll
Detail
klasifikasi
Asbes : adalah Serat mineral yang
dapat digunakan diberbagai ragam industri, bersifat tahan panas dan tidak mudah
menjadi abu bila terbakar, sehingga bahan asbes banyak
digunakan untuk sumbu kompor minyak tanah.
Coir : Coconut Fiber
(COIR) adalah serat yang diekstrak dari sepet (serabut kelapa), serat ini
biasanya dimanfaatkan oleh Negara India dan Srilangka yang menjadi pendongkrak
ekonomi masyarakat karena produk-produknya membanjiri pasar Internasional
seperti Benang, sikat, tali dan sapu.
Kapas :
adalah
serat halus yang menyelubungi beberapa jenis pohon Gossypium (pohon tanaman
kapas) tumbuhan yang berasal dari daerah tropika dan subtropika, serat kapas
menjadi bahan penting dalam industri tekstil, karena kapas bisa dipintal
menjadi benang kemudian ditenun menjadi kain, produk dari serat kapas biasa
disebut Tenun (baik benang maupun kainnnya)
Polyester
:
adalah serat sintetik (hal yang tidak diturunkan langsung dari alam akan
tetapi hasil pengolahan manusia) yang terbuat dari hasil polimerisasi (reaksi
kimia yang mengabungkan dua molekul [bagian terkecil senyawa yang terbentuk dri
kumpulan atom yg terikat secara kimia] atau lebih untuk membentuk molekul yang
lebih panjang/besar yang disebut polimer) dari etilen glikol dengan asam
tereptalat melalui proses polimerisasi kondensasi (reaksi gugus molekul yang
menghasilkan molekul yang lebih besar). Serat ini mempunyai kekuatanyang mulur yang
baik. Serat ini juga serat yang paling banyak dipergunakan karena sifatnya
mudah dalam penanganan, tahan kusut dan awet. Kain yang terbuat dari serat ini
jika masih baru mengandung zat anti statistic yang tidak baik untuk kulit. Zat
ini hilang saat pencucian, kain ini tidak mudah kusut, tidak enak dipakai,
tetapi dengan mencampurkan dengan kapas akan menghasilkan kain yang nyaman.
Rayon : serat
ini adalah tiruan yang menyerupai sutera.
Rami :
adalah
tanaman yang serbaguna. Daunnya merupakan bahan kompos dan pakan temak bergisi
tinggi, pohonnya baik untuk bahan bakar, tetapi yang paling bernilai ekonomi
tinggi adalah serat dari kulit kayunya. Serat rami ini merupakan bahan yang
dapat diolah untuk kain fashion berkualitas tinggi dan bahan pembuatan selulosa
berkualitas tinggi (selulose α). Selulosa α berkualitas tinggi merupakan salah
satu unsur pokok pembuatan bahan peledak dan atau propelan (propellant) yaitu
isian dorong untuk meledakkan peluru. Kayu dan serat rami dapat diolah menjadi
pulp (bubur kertas) berkualitas tinggi sebagai bahan baku pembuatan aneka jenis
kertas berharga.
Linen :
adalah bahan (kain) yang dibuat dari rami halus bersifat kuat, dingin dipakai
dan mengkilat.
Logam :
adalah serat banyak digunakan untuk membuat bermacam-macam jenis benang,
seperti, benang emas, benang perak, tembaga, aluminium. Apabila benang logam
tersebut akan di tenun, sebaiknya di gabung dengan benang dari bahan lain. Hal
ini disebabkan benang logam tersebut memiliki sifat kaku dan sukar dipelihara.
Benang logam ini banyak ditemukan pada bahan tekstil seperti : borkat, lame,
tenunan songket yang ditemukan diseluruh daerah Indonesia antara lain: songket
pandai sikek, songket silungkang, songket kubang, songket palembang, songket
Kalimantan, songket jambi dll.
Sutra
:
adalah benang halus dan lembut yang berasal dari kepompong ulat sutra yang
diternak-kan.
Wol : adalah bulu binatang yang halsu
seperti bulu domba yang diproses untuk dijadikan pakaian seperti Baju hangat
atau Jas.