Diambil dari situs resmi PT. PISMA PUTRA TEXTILE pada 07 Oktober 2014 jam 15.00 wib
Kebanyak Industri Tekstil di Indonesia, memproduksi
benang stapel (benang yang dibuat dari serat pendek). Namun dengan keterbatasan
ketersediaan bahan baku serat staple yaitu kapas, menjadikan dunia dituntut
berinovasi menciptaakan serat stapel dari bahan sintetis.
salah satunya adalah mengubah serat Poliester dan Rayon, yang mana mulanya adalah serat filament (serat yang
memiliki panjang dan tidak putus-putus) dibuat menjadi stapel agar memiliki
kemiripan dalam hasil kain maupun benang layaknya serat stapel dari Kapas (Cotton).
Contohnya adalah benang Polyester 100%,
Rayon 100% dan benang T/R yang merupakan campuran serat Polyester/ Rayon dan
Tetoron dengan komposisi 65%-35%. Dan benang yang dihasilkan dapat berupa
benang single dan benang double. Adapun jenis benang tersebut antara lain:
POLYESTER
|
Ne1 20/1 PE, Ne1 20/2 PE, Ne1 30/1 PE, Ne1 30/2 PE,
Ne1 40/1 PE, Ne1 40/2 PE
|
RAYON
|
Ne1 24/1 RY, Ne1 24/1 HT (High Twist), Ne1 30/1 RY,
Ne1 30/2 RY, Ne1 40/1 RY, Ne1 40/2 RY
|
T / R
|
Ne1 20/1, 30/1 TR, 30/2 TR, 40/1 TR, 40/2 TR, 45/1
TR, 55/1 TR, 60/1 TR
|
Ingin tahu bagai mana proses pembuatan benang sintetis dari serat stapel. Simak skema berikut ini.
Gambar 01: Skema Sistem Proses Produksi Benang Stapel Sintetis
Klik Link dibawah ini untuk mengetahui prosesnya secara detail:
|