Fiber Identification |
Dengan
makin berkembangnya tekstil serat tekstil buatan jumlah jenis serat yang
digunakan dalam pertekstilan makin banyak, bahkan pada beberapa jenis serat
telah dikembangkan untuk meningkatkan mutunya.
Pada
akhir-akhir ini banyak bahan tekstil yang dibuat dari campuran dua macam serat
atau lebih, dengan tujuan untuk menignkatkan mutu atau mendapatkan sifat-sifat
tertentu pada kain. Karena jenis dan kadar serat dalam tekstil mempengaruhi sifat
kain dan harganya, maka jenis dan kadar serat dalam tekstil perlu diketahui
dengan tepat. Oleh karena itu cara identifikasi dan analisa serat tekstil pada
bahan tekstil sangat penting. Apalagi jika keterangan yang tertera pada suatu
bahan tekstil tidak selalu dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Identifikasi serat didasarkan terutama beberapa sifat khusus dari suatu serat,
yaitu : morfologi, sifat kimia atau sifat fisikanya.
Pada
umumnya identifikasi serat dilakukan menurut beberapa cara, terutama pengamatan
dengan mikroskop dan cara kimia, untuk mendapatkan hasil yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Pada
serat alam, morfologi serat menunjukkan suatu bentuk dengan perbedaan yang
besar antara satu dengan yang lainnya. Ini disebabkan karena serat tersebut
ditentukan oleh jenis tanaman dan jenis hewannya. Karena itu morfologi serat
dari serat alam sangat menentukan dalam identifikasi seratnya.
Sebaliknya
sifat kimia serat alam perbedaannya sangat kecil, karena serat tersebut selalu
tersusun oleh selulosa atau protein. Pada serat buatan, yang lebih memegang
peranan adalah sifat kimia dan sifat fisikanya.
Urutan
proses identifikasi yang umum dilakukan ialah pengujian dengan :
1. Cara mikroskopik
2. Cara pelarutan
3. Cara pembakaran
Dalam
praktek identifikasi serat biasanya tidak seluruh urutan proses tersebut
dilakukan, karena dengan sebagian cara pengujian sudah dapat ditentukan dengan
pasti jenis serat yang diperiksa.