Monday, 6 May 2013

Alur Proses Pengolahan Air Minum / Air Kran

Gambar 01; Utilitas Proses Pengolahan Air (Minum) 


Dari hasil laporan pada kunjungan pengolahan air di Unit Pengolahan Air FTSP UII, memberikan data sebagai berikut :

 1.   Sumber Air

Unit Pengolahan Air FTSP UII memiliki 2 sumur yang menjadi sumber mata air. Sumur tersebut masing-masing mempunyai kedalaman sedalam 80 meter. Air dari kedua sumur tersebut memiliki banyak kandungan Besi (Fe) dan Mangan (Mn).

Kedua sumur tersebut disedot oleh dua pompa dengan kecepatan mesing-masing sebesar 7 liter/detik. Air yang disedot tersebut akan melalui dua pipa yang mengalirkan air ke proses selanjutnya yaitu Unit Airasi.

2.   Unit Airasi

Air yang masuk ke Unit Airasi pada awalnya masih berbentuk air yang menggumpal, layaknya air yang baru keluar dari pipa dengan tekanan tinggi. Kemudia di Unit Airasi ini akan diubah bentuknya menjadi air pecah atau air yang lebih individual seperti air hujan dengan cara melewatkannya pada Filter air yang ada di Unit Airasi. Tujuannya adalah agar kandungan Besi (Fe) dan Mangan (Mn) pada air akan diikat oleh Oksigen (O2) yang ada udara sekitar.Hal ini dimaksudkan agar proses penangkapapan kandungan Besi (Fe) dan Mangan (Mn) oleh larutan tawas pada air bisa berjalan dengan baik.

Pada Unit Airasi ini, ada dua pipa air yang masuk. Seperti yang telah disebutkan diatas tadi bahwa pipa Pertama adalah pipa yang menyuplai air dan yang kedua adalah pipa yang menyuplai Larutan Tawas PAC.

Larutan Tawas PAC diproduksi oleh Tabung Besar yang berada dalam ruang Operator. Larutan Tawas ini disuplai kedalam Unit Airasi menggunakan Pompa Dosing dengan kecepatan suplai 12 liter/jam. Larutan Tawas ini dimasukan kedalam Unit Airasi dengan maksud agar memangkap kandungan Besi (Fe) dan Mangan (Mn) pada air, agar nantinya kandungan-kandungan tersebut bisa diendapkan di Unit Pengendapan.

3.   Unit Pengendapan

Air yang telah melewati proses pemecahan air dan pencampuran air dengan tawas di Unit Airasi, selanjutnya dialirkan ke Unit Pengendapan dengan kecepatan air sebesar     7 liter/detik. Air yang keluar tersebut akan ditampung di Unit Pengendapan yang memiliki daya tampung sebesar 44m2.

Dalam unit pengendapan ini, air akan diendapkan kandungan Besi (Fe) dan Mangan (Mn)-nya. Sehingga sebagian (tidak semua) kandungan-kandungan tersebut akan tertinggal didasar bak Unit pengendapan. Setelah proses pengendapan, air akan dialirkan melalui pipa dan dibantu menggunakan Pompa Dosing dengan kecepatan 12m2/jam. Air yang keluar dari Unit Pengendapan, selanjutnya dialirkan ke Unit Filter.

4.   Unit Filter

Air masuk kedalam Unit Filter dengan kecepatan 12m2/jam yang dialirkan ke 2 tabung besar yang ada di Unit Filter. Kedua tabung besar tersebut, masing-masing dilengkapi dengan penyaring Besi (Fe) dan Mangan (Mn) sebagai proses pemisahan kedua.

Dalam kedua tabung filter, air yang akan didistribusikan dipisahkan dari kandungan Besi (Fe) dan Mangan (Mn) sehingga pada dasar tabung akan terjadi pengendapan pasir. Setelah air melewati Unit Filter ini, air dianggap layak dan tidak berbahaya untuk digunakan, air akan dialirkan kedalam Unit Bak Reservair sebelum didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan air dilingkungan Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

5.   Bak Reservair

Air yang sudah melewati Unti Filter kemudian ditampung di Unit Bak Reservair. Bak ini mempunyai daya tampung 150 m2. Dari Bak Reservair inilah kemudian air akan didistribusikan keseluruh Gedung-gedung yang ada di Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Sejauh ini pengolahan air menggunakan metode ini mesih mampu memenuhi kebutuhan air yang dibutuhkan.