Gambar 01; Utilitas Proses Pengolahan Air (Minum) |
Dari hasil laporan pada kunjungan pengolahan
air di Unit Pengolahan Air FTSP UII, memberikan data
sebagai berikut :
1. Sumber
Air
Unit Pengolahan Air FTSP UII memiliki 2 sumur
yang menjadi sumber mata air. Sumur tersebut masing-masing mempunyai kedalaman
sedalam 80 meter. Air dari kedua sumur tersebut memiliki banyak kandungan Besi
(Fe) dan Mangan (Mn).
Kedua sumur tersebut disedot oleh dua pompa
dengan kecepatan mesing-masing sebesar 7 liter/detik. Air yang disedot tersebut
akan melalui dua pipa yang mengalirkan air ke proses selanjutnya yaitu Unit
Airasi.
2. Unit
Airasi
Air yang masuk ke Unit Airasi pada awalnya
masih berbentuk air yang menggumpal, layaknya air yang baru keluar dari pipa
dengan tekanan tinggi. Kemudia di Unit Airasi ini akan diubah bentuknya menjadi
air pecah atau air yang lebih individual seperti air hujan dengan cara
melewatkannya pada Filter air yang ada di Unit Airasi. Tujuannya adalah agar
kandungan Besi (Fe) dan Mangan (Mn) pada air akan diikat oleh Oksigen (O2)
yang ada udara sekitar.Hal ini dimaksudkan agar proses penangkapapan kandungan
Besi (Fe) dan Mangan (Mn) oleh larutan tawas pada air bisa berjalan dengan
baik.
Pada Unit Airasi ini, ada dua pipa air yang
masuk. Seperti yang telah disebutkan diatas tadi bahwa pipa Pertama adalah pipa
yang menyuplai air dan yang kedua adalah pipa yang menyuplai Larutan Tawas PAC.
Larutan Tawas PAC diproduksi oleh Tabung Besar
yang berada dalam ruang Operator. Larutan Tawas ini disuplai kedalam Unit
Airasi menggunakan Pompa Dosing dengan kecepatan suplai 12 liter/jam. Larutan
Tawas ini dimasukan kedalam Unit Airasi dengan maksud agar memangkap kandungan
Besi (Fe) dan Mangan (Mn) pada air, agar nantinya kandungan-kandungan tersebut
bisa diendapkan di Unit Pengendapan.
3. Unit
Pengendapan
Air yang telah melewati proses pemecahan air
dan pencampuran air dengan tawas di Unit Airasi, selanjutnya dialirkan ke Unit
Pengendapan dengan kecepatan air sebesar
7 liter/detik. Air yang keluar tersebut akan ditampung di Unit
Pengendapan yang memiliki daya tampung sebesar 44m2.
Dalam unit pengendapan ini, air akan diendapkan
kandungan Besi (Fe) dan Mangan (Mn)-nya. Sehingga sebagian (tidak semua) kandungan-kandungan
tersebut akan tertinggal didasar bak Unit pengendapan. Setelah proses
pengendapan, air akan dialirkan melalui pipa dan dibantu menggunakan Pompa
Dosing dengan kecepatan 12m2/jam. Air yang keluar dari Unit
Pengendapan, selanjutnya dialirkan ke Unit Filter.
4. Unit
Filter
Air masuk kedalam Unit Filter dengan kecepatan
12m2/jam yang dialirkan ke 2 tabung besar yang ada di Unit Filter.
Kedua tabung besar tersebut, masing-masing dilengkapi dengan penyaring Besi
(Fe) dan Mangan (Mn) sebagai proses pemisahan kedua.
Dalam kedua tabung filter, air yang akan
didistribusikan dipisahkan dari kandungan Besi (Fe) dan Mangan (Mn) sehingga pada
dasar tabung akan terjadi pengendapan pasir. Setelah air melewati Unit Filter
ini, air dianggap layak dan tidak berbahaya untuk digunakan, air akan dialirkan
kedalam Unit Bak Reservair sebelum didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan air
dilingkungan Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
5. Bak
Reservair
Air yang sudah melewati Unti Filter kemudian
ditampung di Unit Bak Reservair. Bak ini mempunyai daya tampung 150 m2.
Dari Bak Reservair inilah kemudian air akan didistribusikan keseluruh
Gedung-gedung yang ada di Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia (UII)
Yogyakarta. Sejauh ini pengolahan air menggunakan metode ini mesih mampu
memenuhi kebutuhan air yang dibutuhkan.