Gambar 01 : Susunan Serat Kapas dan Komposisinya |
Tabel Komposisi Serat Kapas
Susunan
|
Persen terhadap berat kering
|
Selulosa
Pektat
Protein
Lilin
Debu
Pigmen
dan zat-zat lain
|
94
1,2
1,3
0,6
1,2
1,7
|
v Selulosa
Analisa
menunjukan bahwa kapas tersusun atas selulosa. Selulosa merupakan polimer Linear
(polimer tidak bercabang) yang tersusun dari kondensiasi (perubahan
dari bentuk gas ke padat) molekul-molekul glukosa.
Glukosa C6H12O6,
Selulosa (C6H10O5)
Dinding skunder
terdiri dari selulosa murni, dinding primer juga mengandung selulosa.
v Pektat
Pektin adalah
zat penting selain selulosa yang berfungsi menyusun serat. Pektin adalah karbohidrat dengan BM (berat
molekul) dan struktur yang hampir sama dengan selulosa. Perbedaannya
adalah, jika selulosa pecah menjadi glukosa, sedangkan pektin terurai menjadi
galaktosa, pentosa, metil alkohol.
Dengan
pemasakan dalam larutan Natrium Hidroksiada (NaOH) pektin hampir semuanya dapat
hilang sedangkan selulosa tidak. Hilangnya pektin tidak mempengaruhi kekuatan
serat dan kerusakan serat.
v Protein
Protein yang
ada dalam kapas adalah sisa protoplasma yang tertinggal dalam lumen setelah
selnya mati ketika buah membuka. Sifat dan komposisi protein dalam kapas jarang
diketahui.
v Lilin
Lilin tersebar
diseluruh dinding primer sehingga merupakan lapisan pelindung yang tahan air,
saat serat kapas mentah. Lilin dalam serat akan berfungsi juga sebagai pelumas
saat serat dipintal.
v Debu
Berasal dari
daun, kulit buah dan kotoran-kotoran yang menempel pada serat. Proses pemasakan
dan pengelantangan akan mengurangi kadar debu dalam serat.
Sifat Kimia Serat Kapas
Sifat Kimia Serat Kapas
v Kekuatan menurun pada zat pengoksidasi karena terjadi oksi-selulosa, biasanya dalam
proses pemutihan dan pengerjaan pada suhu diatas 1400C.
v Kekuatan menurun pada zat penghidrolisa. Asam-asam menyebabkan
terjadinya hidroselulosa.
v Alkai berpengaruh kecil pada serat, kecuali alkali dengan
kosentrasi tinggi yang menyebabkan penggelembungan. Seperti pada proses
merserisasi yang menggunakan natrium Hidroksida dengan kosentrasi diatas 18%.
v Kapas mudah terserang bakteri dan jamur dalam suasana lembab dan
suhu hanggat.
Kerusakan Serat Selulosa
Kerusakan Serat Selulosa
Setelah mengalami berbagai proses,
ada kemungkinan selulosa mengalami kerusakan baik secara mekanik maupun secara
kimia.
Hidroselulosa
Selulosa dapat dipengaruhi oleh asam kuat, oksidator, alkali kuat
pekat maupun jamur dan hama. Asam akan menghidrolisa selulosa menjadi
hidroselulosa. Oksidator akan mengoksidasi selulosa menjadi oksiselulosa.
Alkali pekat akan menggelembungkan selulosa, Jamur hama dapat memutuskan
rantai-rantai selulosa.
Gambar 02 : Hidroselulose |
Oksiselulosa
Ada
beberapa tingkatan reaksi oksidasi seperti terlihat pada gambar.
Pada
oksidasi sederhana misalnya oleh NaoCl dalam suasana asam, tidak terjadi
pemutusan rantai tetapi hanya terjadi pembukaan cincin glukosa seperti jenis D.
Dalam hal ini pernurunan kekuatan tarik tidak besar seperti jenis D. Dalam hal
ini penurunan kekuatan tarik tidak besar, oleh karena itu pengelantangan rayon
biasanya dilakukan dalam keadaan asam. Pengerjaan lebih lanjut dengan alkali,
sudah pasti akan mengakibatkan pemutusan rantai molekul dan memberikan hasil
jenis F. Dengan demikian kekuatan tarik akan turun. Kedua jenis senyawa ini
mempunyai daya reduksi karena mempunyai gugus aldehida.
Bila
pengerjaan dengan alkali tersebut berhubungan dengan udara, maka oksidasi
terjadi serentak memberikan hasil jenis G yang mempunyai gugus COOH, sehinggga
mempunyai daya absorbsi terhadap Metylene-blue.
Pada
pengerjaan dengan alkali secara normal, dengan adanya udara, pada umumnya terjadi
hasil campuran sedikit jenis G disamping jenis F. Pada oksidasi yang komplex
misalnya oleh NaOCl dalam suasana alkali, reaksireaksi di atas terjadi
bersama-sama terutama terbentuk jenis G dengan campuran jenis F.
Untuk Oksiselulosa jenis D dan E, kekuatan tariknya hampir tidak
berubah, tetapi viskositasnya dalam kupro amonium hidroksida menunjukkan
penurunan. Hal ini disebabkan karena alkali yang ada dalam larutan tersebut
masih cukup untuk memutuskan rantai selulosa yang cincin glukosanya telah terbuka,
walaupun penurunan viskositasnya ini tidak sebesar jenis F dan G.
Gambar 03 : Oksiselulose |